100 pelajar SMA jadi konselor narkoba

| | |
Seratus pelajar sekolah menengah atas se-Kota Bengkulu akan menjadi konselor antinarkoba di lingkungan sekolah mereka untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, kata Kepala Badan Narkotika Provinsi Bengkulu, Syamsu Riduan, Senin.

"Kami memberikan penyuluhan kepada 100 pelajar dari 10 SMA dan nanti mereka akan menjadi konselor atau duta antinarkoba di sekolahnya," katanya usai membuka acara pelatihan konselor sebaya penyuluh pencegahan penyalahgunaan narkoba tingkat SMA di Bengkulu.


Sebelumnya, BNP juga sudah melatih 77 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) untuk menjadi konselor pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah mereka masing-masing.

Dikatakan, sejak 2008 sudah diberikan pelatihan kepada pelajar tingkat SMP dan SMA untuk menjadi duta antinarkoba dan diharapkan mereka mampu mencegah para pelajar menggunakan barang terlarang itu.

"Karena setiap tahun sebagian dari mereka juga akan lulus jadi konselornya harus diganti," katanya.

Data BNP bekerja sama dengan Direktorat Narkoba Polda Bengkulu menyebutkan triwulan pertama 2010 terjadi 44 kasus penyalahgunaan narkoba.

Sementara pada 2008, kepolisian Bengkulu berhasil menindak kasus penyalahgunaan narkoba sebanyak 129 kasus dan pada 2009 meningkat menjadi 198 kasus.

Syamsu mengatakan sebagian besar pelajar di Bengkulu belum mengenal jenis-jenis narkoba, kandungan zat adiktifnya dan akibatnya sehingga hal tersebut perlu dipahami agar tidak terjerumus.

Selain menyiapkan konselor tingkat SMP dan SMA, BNP juga akan membentuk 1.324 konselor narkoba yang akan disebar diseluruh kelurahan dan desa yang ada di Bengkulu.

Hal tersebut merupakan salah satu implementasi program pencegahan, pemberantasan, dan peredaran gelap narkoba menuju Indonesi bebas narkoba 2015.

CIPTAKAN MASA DEPAN YANG CERAH DENGAN HIDUP SEHAT