Kegiatan dalam rangka peeringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) itu digelar untuk mewaspadai peredaran narkoba di kalangan pelajar, di Kota Bawang.
Test urine tak hanya diikuti pelajar pria, tetapi pelajar wanita juga satu per satu diambil sempel air seninya oleh petugas. Mereka bergantian diambil sempel urine untuk diperiksa. Dari masing-masing sempel itu petugas memberikan tanda nomor urut di setiap wadahnya.
Kasi Terapi dan Rehabilitasi BNK Brebes, Bambang Suharto mengatakan, sebanyak 260 sempel urine diambil untuk diperiksa apakah mengadung zat narkoba. Mereka berasal dari 13 SMA/SMK negeri dan swasta di dua kecamatan. Yakni, 11 SMA/SMK dari Kecamatan Brebes dan 2 SMA dari Kecamatan Wanasari.
Setiap sekolah mengirimkan 20 siswa dan siswinya untuk di test narkoba. "Dari sempel urine yang kami ambil langsung di uji, sehingga hasilnya bisa diketahui secara cepat." katannya.
Menurut dia, pengambilan sempel urine ditujukan untuk mengetahui kandungan narkoba jenis Ekstasi dan Marijuana (ganja). Kedua jenis bahan terlarang itu dipilih karena dinilai rawan menyebar di kalangan pelajar. Apalagi, harganya masih murah dan terjangkau oleh pelajar. "Ini alasan kami kenapa tes urine hanya untuk mengetahui kandungan ekstasi dan ganja," terangnya.
Pelajar SMA N 1 Brebes yang mengikuti tes urine, Tia, mengaku, tidak takut mengikuti tes tersebut. Sebab, dirinya selama ini tidak pernah kenal dengan narkoba, apalagi sampai coba-coba. "Kami senang bisa ikuti kegiatan ini karena bisa untuk memotifasi pelajar jauh dari narkoba," katanya.